KELAS : 3 EA 14
NPM : 13210250
CONTOH KASUS PERILAKU KONSUMEN
Dalam
materi perilaku konsumen ini akan dibahas tentang Analisis Perilaku
Konsumen dalam Pembelian Komputer Merek Acer. Jadi dengan mempelajari
sikap konsumen diharapkan dapat menentukan apa yang akan dilakukan di
masa yang akan datang terhadap produk komputer merek tertentu (Acer),
berarti konsumen itu mau menerima atau merasa senang terhadap produk
komputer, sehingga bila produk komputer tersebut ditawarkan kepada
konsumen, kemungkinan besar akan dibeli oleh konsumen tersebut. Di
samping itu juga perilaku konsumen dalam membeli produk komputer tidak
hanya dipengaruhi oleh sikap seseorang, tetapi juga akan dipengaruhi
oleh variabel norma subyektif, karena produk komputer merupakan produk
yang mempunyai keterlibatan tinggi (high involment) dalam proses pengambilan keputusan beli.
Berdasarkan
permasalahan yang telah dirumuskan, landasan teori dan hipotesis yang
diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah variabel
keyakinan diri akan manfaat komputer merek Acer, evaluasi akan manfaat
membeli komputer merek Acer, keyakinan akan pendapat orang lain,
motivasi untuk mengikuti pendapat orang lain, sikap, norma subyektif,
dan minat membeli komputer merek Acer.
Dalam proses pengolahan data, untuk menghitung masing-masing indikator, maka akan digunakan skala Thorstone,
di mana menghitung masing-masing indikator, dengan apa yang ingin
diketahui, kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban yang
paling sesuai dengan pendapatnya baik yang bersifat positif atau
negatif. Skala Thorstone
digunakan dengan pertimbangan (1) karena menggunakan interval sama
dengan setiap pertanyaan sehingga pertanyaan ekstrim dapat dihindari,
(2) skala Thorstone dapat digunakan apabila dimasukkan
hanya item-item yang telah disetujui bersama dan jelas berhubungan
dengan apa yang akan diteliti.
Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu sebesar 10% dari jumlah mahasiswa. Jumlah ini dianggap sudah representatif untuk mewakili populasi. Menurut Gay (dalam Husein Umar, 1999 : 50) jumlah sample sebesar 10% dari populasi sudah dapat diterima. Jumlah sampel yang akan dijadikan responden sebesar 145 orang.
Dalam
usaha untuk mencapai tujuan penelitian dan pengujian hipotesis, maka
data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis sesuai
dengan kebutuhan penulisan. Untuk kepentingan analisis dan pengujian
hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu
program SPSS yang sesuai dengan model analisis dan
diolah dengan bantuan komputer. Dalam penelitian ini, data yang berhasil
dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan pendekatan Analisis Regresi Sederhana dan Berganda.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan, bahwa:
1.
Keyakinan penting dari konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap sikap berperilaku konsumen dalam pembelian produk komputer
merek Acer. Ini dapat dilihat pada nilai t-hitung sebesar 15,66
dibandingkan dengan t-tabel 1,98 dan juga nilai R2 = 0,6181 serta
koefisien regresi 1,3744.
2.
Evaluasi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
berperilaku konsumen dalam pembelian komputer merek Acer. Hal ini dapat
dilihat pada nilai t-hitung = 11,06 dibandingkan dengan t-tabel 1,98.
Nilai koefisien determinasi R2 yang diperoleh sebesar 0,4538 berarti
variasi dalam variabel sikap berperilaku konsumen dapat dijelaskan oleh
variabel evaluasi konsumen sebesar 45,38%.
3.
Motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap norma
subyektif. Ini dapat dilihat pada nilai t-hitung 10,27 dibandingkan
dengan t-tabel = 1,98. Nilai koefisien determinasi R2 yang diperoleh
sebesar 0,4181, berarti bahwa variasi dalam variabel norma subyektif
(NBMC) dapat dijelaskan oleh variabel motivasi konsumen sebesar 41,81%.
4.
Keyakinan normatif konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap
norma subyektif dalam penelitian komputer merek Acer. Ini ditunjukkan
oleh nilai t-hitung = 19,75 dan t-tabel = 1,98. Koefisien regresi adalah
1,5312, berarti apabila terjadi kenaikan 1% pada variabel keyakinan
normatif konsumen, maka akan terjadi perubahan kenaikan sebesar 1,53%
pada variabel norma subyektif.
Nilai
koefisien determinasi R2 yang diperoleh adalah sebesar 0,7145, berarti
bahwa variasi dalam variabel norma subyektif (NBMC) dapat dijelaskan
oleh variabel keyakinan normatif konsumen sebesar 71,45%.
5.
Sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap minat
berperilaku. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung sebesar 4,688
dibandingkan dengan t-tabel 1,98. Koefisien regresi adalah sebesar
0,0767. Ini berarti apabila terjadi perubahan kenaikan sebesar 0,07
persen pada variabel minat berperilaku.
6.
Norma subyektif berpengaruh secara signifikan terhadap minat
berperilaku. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung = 4,959 dan
t-tabel 1,98. Koefisien regresi adalah sebesar 0,0822, ini berarti
apabila terjadi perubahan kenaikan satu persen pada variabel norma
subyektif (SN), maka akan terjadi perubahan kenaikan sebesar 0,08 persen
pada variabel norma subjektif.
7.
Keyakinan penting dan evaluasi konsumen baik secara individual maupun
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berperilaku
konsumen. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung (b1 = 10,923, e1 =
6,1) dibandingkan dengan t-tabel = 1,98, dan nilai F-hitung = 253,74
> F-tabel = 3,07.
Koefisien
determinasi R2 = 0,6923 menujukkan bahwa 69,23% variasi dalam variabel
sikap berperilaku (Ab) dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan penting
konsumen (bi) dan evaluasi konsumen (ei). Dari kedua variabel bebas
tersebut, variabel keyakinan penting lebih besar pengaruhnya
dibandingkan dengan evaluasi konsumen terhadap variabel sikap
berperilaku.
Hal
ini dilihat pada nilai t-hitung di mana t-hitung variabel bi lebih
besar dari t-hitung variabel ei dan juga oleh besarnya koefisien regresi
parsial (1,51 > 0,8525).
8.
Keyakinan normatif konsumen dan motivasi konsumen baik secara individu
maupun bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap norma
subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai thitung (13,30 dan 1,359)
dan F-hitung = 215,557.
Koefisien
determinasi R2 0,7270 menujukkan bahwa 25,70% variasi dalam variabel
keyakinan normatif konsumen (Nbj) dan motivasi dari konsumen lebih besar
pengaruhnya dibandingkan dengan motivasi konsumen terhadap variabel
norma subyektif.
Hal
ini dapat dilihat pada nilai t- hitung variabel motivasi konsumen
(Mcj). Juga didukung oleh besarnya koefisien regresi parsial (1,376 >
0,2281).
9.
Sikap berperilaku dan norma subyektif baik secara individu maupun
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-hitung, yaitu:
2,871; 3,233, dan Fhitung 17,65.
Koefisien
regresi parsial dari variabel sikap berperilaku lebih kecil dari pada
variabel norma subyektif terhadap minat berperilaku. Koefisien
determinasi R2 = 0,1924 menunjukkan bahwa 19,24% variasi dalam variabel
minat berperilaku (BI) dapat dijelaskan oleh variabel sikap berperilaku
(Ab) dan normasubyektif (SN).
10.
Di antara kedua variabel, yakni: sikap berperilaku (Ab) dan norma
subyektif (SN), variabel norma subyektif yang lebih besar pengaruhnya
dibandingkan dengan variabel sikap berperilaku terhadap minat
berperilaku (BI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar